LASKARINFO, BULUKUMBA — Dalam era yang semakin modern, permainan tradisional menghadapi tantangan dalam mempertahankan eksistensinya di tengah maraknya penggunaan gadget. Meskipun demikian, penting untuk memahami betapa berharganya permainan tradisional sebagai bagian dari budaya kita.
Permainan tradisional memiliki akar yang dalam dalam sejarah dan kebudayaan kita. Mereka telah diturunkan dari generasi ke generasi, sarat dengan filosofi, dan memuat nilai-nilai luhur yang tak ternilai. Lebih dari sekadar hiburan, permainan tradisional juga mengajarkan cara bersosialisasi secara langsung tanpa perantara teknologi. Ini memperkuat tali persaudaraan di antara teman sebaya dan menghasilkan kenangan lucu dan berkesan. Selain itu, permainan ini melibatkan gerakan aktif yang dapat memperkuat tubuh dan jiwa sosial anak. Misalnya, permainan seperti gobak sodor, petak umpet, balap karung, lompat tali, dan lainnya membangun daya tahan tubuh serta mengasah keterampilan sosial.
Namun, perkembangan zaman tidak dapat dihindari. Penggunaan gadget oleh anak-anak membawa dampak yang perlu dipertimbangkan. Anak-anak yang terlalu banyak terpaku pada layar gadget berisiko mengalami masalah kesehatan fisik, termasuk gangguan mata, kurang tidur, dan masalah kesehatan lainnya. Ketergantungan pada perangkat pintar juga dapat menghambat perkembangan bicara pada usia dini dan berdampak pada interaksi sosial.