Advertisement

Hardiknas Bulukumba 2024: 67 Guru Penggerak dan Fokus Atasi Anak Tidak Sekolah

Laskarinfo.com — Hari Pendidikan Nasional jatuh pada tanggal 2 Mei, menjadi momen refleksi Dunia pendidikan Bulukumba di tiga tahun pemerintahan Harapan Baru, mengalami kemajuan progresif. Berbagai terobosan dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulukumba.

 

 

Kepala Dinas Dikbud Bulukumba, Andi Buyung Saputra membeberkan capaian-capaian di sektor pendidikan. Capaian ini, sekaligus untuk merefleksi peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kabupaten Bulukumba.

 

 

“Pendidikan di masa pemerintahan Andi Muchtar Ali Yusuf dan Andi Edy Manaf, terus bertransformasi. Kita akan terus pacu untuk mewujudkan Bulukumba Maju dan Sejahtera,” ujar Andi Buyung Saputra, Kamis, 2 Mei 2023.

 

 

Andi Buyung mengungkapkan komitmen Disdikbud dalam menekan angka putus sekolah dan mempertahankan angka lama sekolah. Setelah itu, dilakukan intervensi pemahaman terhadap aparat desa dalam mengatasi Anak Tidak Sekolah (ATS).

 

 

“Kita juga bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Bulukumba untuk kebutuhan Anak Tidak Sekolah yang kembali ke sekolah,” katanya.

BACA JUGA:   Aliansi Masyarakat Desa Karama Kembali Aksi Tuntut Perbuatan Asusila Kepala Desa Karama

 

 

Ia mengemukakan bahwa Disdikbud Bulukumba melakukan pemberdayaan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) untuk kerja sama dengan satuan pendidikan formal agar memindahkan status siswa yang terpaksa putus sekolah untuk menjadi warga belajar di PKBM terdekat.

 

 

“Sehingga mereka masih punya kesempatan menyelesaikan pendidikan wajib belajar disesuaikan dengan waktu dan kondisi yang bersangkutan,” jelas Andi Buyung.

 

 

Selanjutnya, asesmen minat bakat pada kelas 9 SMP. Tujuannya untuk mengetahui bakat para siswa yang hasilnya nanti akan diberikan kepada orang tua sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan.

 

 

Menurut Andi Buyung, saat ini banyak anak-anak yang terjebak pada sekolah pilihan orang tuanya, padahal bakat alaminya tidak demikian. Sehingga, fenomena ini menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba.

 

 

“Kelebihan dari asesmen minat bakat ini karena ada materi Grafologi, yaitu membaca karakter dan psikologi seseorang dari tulisan tangan dan tanda tangan. Tes ini memiliki tingkat keakuratan yang tinggi agar orang tua dapat gambaran kondisi psikis anak-anaknya yang disembunyikan,” ungkapnya.

BACA JUGA:   Muh. Bakti Suarakan Aspirasi Masyarakat di Acara Musrenbang Oro Gading

 

 

Berikutnya program Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Saat ini, Bulukumba merupakan salah satu kabupaten dengan presentase tertinggi dalam implementasi kurikulum merdeka, di mana sebelum menjadi kurikulum nasional. IKM sudah diujicoba di semua satuan pendidikan Bulukumba di bawah naungan Disdikbud.

 

 

Hasilnya, kata Andi Buyung, didapatkan gambaran bahwa transformasi pendidikan memang harus diintervensi sampai pada level tenaga pendidik. Olehnya, Disdikbud Bulukumba mendorong semua guru-guru potensial untuk menjadi bagian dari pendidikan guru penggerak.

 

 

“Setelah dididik dan lulus, guru penggerak inilah yang menjadi pemimpin pembelajaran di sekolah masing-masing. Kebijakan Bapak Bupati, kita mengangkat guru penggerak menjadi kepala sekolah bagi yang memenuhi syarat,” katanya.

 

 

Kebijakan ini pula, lanjutnya yang menjadikan Kabupaten Bulukumba sebagai percontohan pengelolaan tenaga pendidik sesuai standar dari Kementerian Pendidikan.

BACA JUGA:   Bawa Badik lelaki asal bone di ringkus polres Sinjai

 

 

“Sudah ada 67 guru penggerak yang dipercaya menjadi kepala sekolah pada SD dan SMP. Kita mencetak terus guru penggerak ini untuk kebutuhan transformasi pendidikan,” sambung Andi Buyung.

 

 

Ia menguraikan lebih jauh eksistensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di sektor pendidikan. Bulukumba, katanya, merupakan kabupaten terbanyak mengangkat ASN Guru PPPK. “Tercatat jumlah PPPK sebanyak 1.223 orang yang telah menerima penugasan,” imbuhnya.

 

 

Bukan hanya itu, anggaran rehabilitasi sekolah di Bulukumba dari tahun 2022 sampai 2024, mengalami peningkatan signifikan. Anggaran itu, baik yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), maupun Dana Alokasi Umum (DAU) mandatori.

 

 

Anggaran DAK pendidikan tahun 2022 sebesar Rp9 Miliar, tahun 2023 sebesar Rp37 Miliar dan tahun 2024 sebesar Rp52 Miliar. Peningkatan ini, membuktikan komitmen dan perhatian pemerintah pusat ke Kabupaten Bulukumba sangat besar.