LASKARINFO, MANCANEGARA – Lubang ozon tahunan di atas Antartika terus meluas. Copernicus, lembaga pengamatan Bumi dan lingkungan milik Uni Eropa, melaporkan bahwa pada tanggal 16 September, area penipisan ozon mencapai 26 juta kilometer persegi, kira-kira tiga kali lebih luas dari Brasil.
Setiap tahun, lubang ozon terbentuk di atas Antartika karena adanya zat perusak ozon di stratosfer dan kondisi khusus di wilayah tersebut. Biasanya, ukuran ozon berfluktuasi dari bulan Agustus hingga Oktober, mencapai penipisan maksimum antara pertengahan September dan pertengahan Oktober.
“Tahun ini, lubang ozon muncul lebih awal dan telah berkembang dengan cepat sejak pertengahan Agustus, menjadikannya salah satu lubang ozon terbesar yang pernah ada,” kata Antje Inness, ilmuwan senior Copernicus.
Ukuran lubang ozon dipengaruhi oleh angin yang kuat mengelilingi daerah Antartika, dipicu oleh rotasi Bumi dan perbedaan suhu antara kutub dan garis lintang sedang.
Menurut Copernicus, tingkat ozon biasanya kembali normal pada pertengahan Desember, ketika suhu di stratosfer meningkat di belahan bumi selatan, memperlambat penipisan ozon dan melemahkan pusaran kutub.