Advertisement

Makna dan Signifikansi Hari Asyura dalam Perspektif Islam

LASKARINFO, BULUKUMBA — Tanggal 10 Muharram atau yang dikenal sebagai Hari Asyura memiliki keistimewaan tersendiri dalam agama Islam. Sejak zaman Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW, peristiwa-peristiwa penting terjadi pada hari ini, di mana para Nabi dan Rasul banyak mendapat anugerah dari Allah SWT.

Hari Asyura dipandang dengan makna yang berbeda oleh berbagai kelompok dalam Islam. Bagi kalangan Sunni, Hari Asyura dipercaya sebagai hari di mana Nabi Musa AS berpuasa untuk mengekspresikan kegembiraan kepada Allah atas pembebasan Bani Israil dari Firaun. Sementara itu, kalangan Syiah dan sebagian Sufi merayakan Hari Asyura sebagai hari berkabung atas kesyahidan Husain bin Ali di Pertempuran Karbala pada tahun 61 H (680).

BACA JUGA:   Green House dan Disabilitas, Cara Desa Bontomangiring Hilangkan Stigma Negatif

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW juga diinspirasi oleh puasa yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi di hari Asyura. Menyadari bahwa Nabi Musa lebih berhak untuk diikuti, beliau pun menganjurkan umat Islam untuk berpuasa pada hari tersebut.

Berbagai peristiwa penting dalam sejarah kenabian terjadi pada tanggal 10 Muharram, yang membuktikan keberkahan dan keistimewaan hari tersebut. Beberapa di antaranya adalah:

1. Taubat Nabi Adam AS: Setelah berabad-abad melakukan tobat dan memohon ampunan kepada Allah SWT, pada hari 10 Muharram, Nabi Adam AS diterima taubatnya. Ini menjadi salah satu penghormatan bagi Nabi Adam AS karena bertobat begitu lama.

BACA JUGA:   Bupati Bantaeng Apresiasi Perayaan HUT XIV PKBGT

2. Kenaikan Nabi Idris AS ke Langit: Nabi Idris AS ditinggikan ke tempat yang tinggi (langit) karena beliau dikenal atas sifatnya yang penuh belas kasihan kepada sesamanya.

3. Pemberian Kitab Taurat kepada Nabi Musa AS: Pada hari Asyura, Nabi Musa AS menerima anugrah berupa kitab Taurat ketika berada di Bukit Thursina (Sinai). Dan pada hari yang sama, beliau juga diselamatkan dari pasukan Fir’aun saat menyeberangi Laut Merah.

4. Penyelamatan Nabi Ibrahim AS dari Siksaan Raja Namrud: Nabi Ibrahim AS terhindar dari siksaan raja Namrud, meskipun beliau telah dituduh menghancurkan berhala di kuil tempat pemujaan Namrud dan dilemparkan ke dalam api unggun yang menyala. Allah SWT menjadikan api tersebut dingin sehingga Nabi Ibrahim tidak mengalami luka sedikitpun.

BACA JUGA:   Dukung Ketahanan Pangan, Pemdes Mattirowalie Bagikan 1000 Bibit Buah

5. Keselamatan Nabi Nuh AS dan Umatnya dari Banjir: Pada tanggal 10 Muharram, Nabi Nuh AS dan pengikutnya yang beriman turun dari perahu penyelamat dengan selamat setelah terhindar dari air bah dan taufan yang dahsyat.