Strategi Peternak Lokal Bulukumba dalam Menangani Tantangan Pakan Sapi saat Kemarau

LASKARINFO, BULUKUMBA — Sebagian besar peternak sapi di wilayah Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, menghadapi tantangan serius dalam memberi pakan ternak mereka akibat kesulitan memperoleh pakan selama musim kemarau. Pada musim biasanya ini, hamparan rumput yang menjadi pakan utama ternak mulai mengering dan sulit dicari, bahkan cadangan seperti rumput gajah juga semakin langka.

Salah seorang peternak sapi, Ishak, yang berasal dari desa Polewali kecamatan Gantarang, mengungkapkan metode kreatif yang dia terapkan dalam mengatasi keterbatasan pakan ini. Dia mengumpulkan daun batang padi kering dari sawah sebagai bahan pakan alternatif. “Saya sabit daun batang padi kering di sawah, kemudian dikumpulkan untuk pakan ternak. Kalau kebetulan ditemui daun hijau apa saja diambil untuk campuran,” kata Ishak.

BACA JUGA:   Semangat Anggota Satgas TMMD Tetap Tinggi Meski 18 Hari Berlalu

Ia juga mengungkapkan bahwa batang pisang juga menjadi salah satu bahan pakan yang ia gunakan untuk memberi makan sapi-sapinya. Ishak menjelaskan alasan di balik pilihan bahan pakan ini, “Kalau terus beli Dedak, ampas tahu saya tidak mampu. Misalnya satu karung dedak harganya Rp150 ribu dalam seminggu untuk pakan enam ekor sapi, belum lagi harga ampas tahu Rp. 20 ribu untuk tiga kali makan dalam sehari, ya saya tidak mampu.”