Advertisement

TSY Diduga Sebar Hoaks di Kampanye, Tim HB Ungkap Faktanya

Calon Wakil Bupati Bulukumba nomor urut 1, Tomy Satria Yulianto (TSY).

BULUKUMBA, LASKARINFO.COM — Calon Wakil Bupati Bulukumba nomor urut 1, Tomy Satria Yulianto (TSY), kembali menjadi sorotan setelah menyampaikan informasi yang dinilai tidak sesuai fakta saat berkampanye.

 

Pernyataan tersebut terekam dalam video berdurasi 48 detik yang diunggah di TikTok oleh pendukungnya. Video tersebut diduga diambil saat TSY berkampanye di Kecamatan Gantarang.

 

Dalam video itu, TSY mengkritik pembangunan infrastruktur di era kepemimpinan Andi Muchtar Ali Yusuf. Ia menyebutkan angka-angka besar yang diklaim sebagai anggaran proyek pemerintah.

 

“Biasa jeki jalan-jalan ke Lapangan Pemuda, ada itu kantor tinggi, biasa dipasang di baliho, mauki tahu berapa harga pembangunannya, 80 miliar. Kantor di sebelahnya 50 miliar, bangunan untuk Lapangan Pemuda 15 miliar, Pantai Merpati 50 miliar, Pasar Sentral 50 miliar,” ungkap TSY dalam video tersebut.

BACA JUGA:   Polres Bulukumba Turunkan 250 Personel Kawal Ketat Kegiatan Kampanye

 

TSY kemudian menilai alokasi anggaran tersebut sebagai bentuk ketidakadilan pembangunan yang tidak memprioritaskan kebutuhan masyarakat, seperti jalan, pupuk, dan alat pertanian.

 

“Hampir 250 miliar, pemerintah belanjakan pada satu titik tertentu, sementara masyarakat masih membutuhkan pembangunan jalanan, pengadaan pupuk, pengadaan kultivator, pengadaan hand traktor, dan sebagainya. Ada ketidakadilan proses pembangunan yang dilakukan pemerintah.”

 

Namun, Ketua Tim Harapan Baru, H. Patudangi Azis, membantah klaim TSY. Menurutnya, data yang disampaikan TSY tidak sesuai dengan fakta dan cenderung menyesatkan karena tidak sesuai dengan data yang ada di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bulukumba.

BACA JUGA:   Andi Aan Dukung Pasangan Andi Utta-Andi Edy Manaf di Pilkada Bulukumba

 

H. Patudangi menjelaskan bahwa pembangunan Gedung Pinisi, yang diklaim TSY menelan anggaran Rp80 miliar, sementara berdasarkan data di BPKAD, pembangunan Gedung Pinisi menggunakan anggaran Rp53 miliar.

 

“Terdiri dari Rp23 miliar pada tahap pertama dan Rp30 miliar pada tahap kedua,” papar H Patudangi.