LASKARINFO, BULUKUMBA – Nama Doni mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang, tetapi di dunia sepak bola antarkampung (Tarkam), ia telah menjadi sosok yang menginspirasi banyak orang. Lahir di desa kecil di Bulukumba pada tanggal 16 Juni 1999, Doni tumbuh dalam keluarga sederhana dengan ayah seorang petani dan ibu yang bekerja sebagai penjual ikan.
Sejak dini, Doni telah menunjukkan minat yang besar terhadap sepak bola. Bahkan sejak duduk di bangku sekolah dasar, dia sudah mulai mengenal dunia sepak bola dan aktif bermain bersama teman-temannya di lapangan terdekat. Bakatnya sebagai seorang striker dan kemampuannya bermain di sayap menarik perhatian banyak orang di sekitarnya.
Kegigihan Doni dalam mengasah kemampuannya tidak lepas dari peran kedua orangtuanya yang selalu memberikan dukungan dan motivasi. Meskipun keadaan ekonomi keluarganya terbatas, mereka berusaha memberikan apa yang terbaik bagi Doni dan mendukungnya sepenuhnya.
Tak heran jika ketika Doni memasuki kelas 2 SMA, dia sudah mulai mengikuti berbagai event sepak bola di daerahnya. Bakatnya semakin berkembang, dan ia sering menjadi top skorer dalam kompetisi lokal. Kecepatan dan ketepatannya dalam mencetak gol membuatnya menjadi sorotan banyak klub sepak bola antarkampung.
Namun, perjalanan Doni menuju kesuksesan tidaklah mudah. Meskipun banyak pujian dan pengakuan atas bakatnya, tantangan dan rintangan tetap menghadangnya. Namun, semangat juang Doni tidak pernah padam. Ia terus berlatih keras dan tetap rendah hati, mengambil pelajaran dari setiap kesalahan yang dia buat.
“Jangan pernah menyerah pada impianmu, apapun latar belakangmu. Jika aku bisa mencapai ini, kalian pun bisa!” ujar Doni dengan penuh semangat kepada teman-temannya.