Laskarinfo.com — Peristiwa kemenangan Tim Nasional Indonesia U-23 atau Garuda Muda atas Korea Selatan dalam Piala Asia U-23 2024 merupakan sebuah momen penting yang tidak hanya berkaitan dengan olahraga semata.
Dengan pendekatan dari Michel Foucault, peristiwa ini dapat dilihat sebagai representasi dari dinamika kekuasaan, wacana, dan pembentukan subjektivitas dalam masyarakat.
Foucault mengajak kita untuk melihat di balik permukaan sebuah peristiwa dengan menganalisis hubungan antara pengetahuan dan kekuasaan yang terbentuk di dalamnya. Kemenangan Indonesia mengubah wacana dominan dalam sepak bola Asia yang selama ini didominasi oleh kekuatan-kekuatan tertentu seperti Korea Selatan.
Lebih dari itu, peristiwa ini juga mengonstruksi subjektivitas baru bagi masyarakat Indonesia dalam memandang identitas nasional mereka. Kemenangan ini menjadi simbol kebanggaan dan membangun persepsi baru tentang posisi Indonesia dalam hierarki sepak bola regional maupun global.
Analisis Foucault memungkinkan kita untuk melihat bagaimana peran media dalam membentuk rezim kebenaran terkait makna kemenangan ini. Media berperan besar dalam melegitimasi kemenangan sebagai prestasi luar biasa dan mengonstruksi wacana tentang kemajuan sepak bola Indonesia.
Dengan demikian, penting untuk menggunakan kacamata Foucault dalam menganalisis peristiwa ini. Hal ini akan membuka perspektif baru dalam memahami bagaimana olahraga, khususnya sepak bola, tidak hanya terkait kompetisi semata, tetapi juga menjadi arena di mana relasi kuasa, wacana, dan subjektivitas saling bernegosiasi dalam masyarakat.
𝗪𝗮𝗰𝗮𝗻𝗮 𝗢𝗹𝗮𝗵𝗿𝗮𝗴𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗥𝗲𝗹𝗮𝘀𝗶 𝗞𝘂𝗮𝘀𝗮 :