“Iya, dibanding provinsi mengalami kontraksi 0,7 persen, secara nasional minus 2,07 persen. Tetapi pada tahun 2021 kita mengalami lompatan, menjadi 4,36 persen,” jelas Fahidin.
“Itu artinya, pemerintah bisa dengan sigap memulihkan ekonomi yg porak poranda, pemerintah hari ini cepat move on,” lanjutnya.
Fahidin juga mengomentari pertumbuhan Bulukumba di sektor pariwisata.
Yang sebelumnya paling tinggi hanya Rp 4 miliar, dan di pemerintahan Harapan Baru pernah menembus di angka Rp 8 miliar.
“Dan sekarang targetnya itu Rp 12 miliar, dan realisasinya sudah hampir Rp 6 miliar per Agustus 2024 kemarin,” jelas Fahidin.
Artinya, lanjut Fahidin, pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata pun mengalami peningkatan.
Pemerintah saat ini pun mencintai budaya dan tradisi sebagai warisan yang harus dijaga.
“Heritage, pemerintah hari ini mencintai budaya, menempatkan Pinisi di atas bangunan modern, karena ini warisan dunia yang harus kita jaga,” tegas Fahidin.
“Dan sama dengan Gedung Ammatoa yang saat ini sedang dibangun, itu karena bentuk kecintaan terhadap budaya kita di Kajang,” pungkasnya. ***