Begitu juga diharapkan ada tanaman jangka panjang di masing-masing rumah siswa seperti nangka, mangga, jeruk, dan tanaman produktif lainnya.
Termasuk juga di halaman sekolah nantinya wajib ada aneka macam tanaman produktif yang ditanam sesuai kondisi alamnya.
Jauh sebelumnya, apalagi setelah harga BBM naik, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menghimbau warga untuk memanfaatkan areal halaman rumah dengan menanam tanaman produktif.
Selain itu kepentingan ketahanan pangan keluarga untuk menghemat pengeluaran rumah tangga, gerakan ini juga diharapkan lebih massif dilakukan agar memaksimalkan lahan yang menganggur.
Jika pun sebuah rumah tangga tidak memiliki lahan yang besar di kediamannya untuk menanam, maka warga menggunakan sistem Tabulampot adalah teknik menanam tanaman buah di dalam pot.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Thaiyeb Maningkasi menyampaikan akan melakukan upaya mendekatkan sarana produksi perbibitan melalui pembangunan Demplot di setiap desa kelurahan untuk mensuplai kebutuhan bibit sayuran yang akan ditanam di lahan pekarangan, baik di rumah maupun kantor.
“Kami juga akan memaksimalkan peran penyuluh pertanian untuk memberikan edukasi kepada warga untuk menanam, termasuk memberikan pendampingan ke sekolah,” ungkap Thaiyeb.
Jika program menanam siswa ini dilakukan di seluruh wilayah Bulukumba, maka tentu ketersedian pangan keluarga juga akan lebih stabil tanpa harus tergantung dari situasi ekonomi nasional dan daerah. (*)