Berita  

Inacraft 2023, Tenun Kajang dan Pinisi Bulukumba Terpajang Stand Utama Sulawesi Selatan

“Pertama-tama, selamat untuk terselenggaranya pameran Inacraft 2023, dan terima kasih kepada Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili oleh bapak Gubernur dan beberapa bupati,” ujar Sandi

Sandi juga menyebut pameran ini dapat menjadi ajang yang tepat untuk berinteraksi, bertukar informasi, dan mempererat hubungan antardaerah maupun antarnegara.

Puncak acara berakhir di agenda peresmian pembukaan pameran Inacraft yang ditandai dengan pemukulan gendang bersama yang dilanjutkan dengan kunjungan ke stand pameran Provinsi Sulawesi Selatan.

Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf dan istri Andi Herfida Attas tampak hadir mendampingi Menteri Sandiaga Uno saat kunjungan di stand Bulukumba.

BACA JUGA:   Kejari Bulukumba Gelar Donor Darah Sambut Hari Bakti Adhyaksa, Kumpulkan 44 Kantong

Stand Sulawesi Selatan menjadi stand utama Inacraft yang berada di depan pintu masuk. Sementara stand Bulukumba berada paling depan bersama stand Kabupaten Wajo.

Tampak perahu Pinisi yang menjadi logo Inacraft 2023 berada di tengah-tengah stand Sulawesi Selatan. Di bagian paling depan, pengunjung langsung melihat proses penenunan kain khas Kajang yang didatangkan langsung dari kawasan adat Ammatoa Kajang Kabupaten Bulukumba.

Selain sarung Kajang, Bulukumba juga memamerkan kain Bira, miniatur Pinisi dan berbagai produk Atap Konjo yang berbahan daun lontar.

Untuk diketahui kapal kebanggaan masyarakat Sulsel, Pinisi menjadi ikon yang disodorkan Pemprov Sulsel di Inacraft. Dengan pertimbangan bahwa kapal Pinisi sudah mendunia, dan mampu menambah daya promosi Inacraft tidak hanya di Indonesia, tetapi ke seluruh dunia.

BACA JUGA:   Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji Apresiasi Pelaksanaan TMMD di Bumi Panritalopi

“Kapal Pinisi yang berasal dari Sulawesi Selatan merupakan identitas dari bangsa Indonesia dan sejak 7 Desember 2017 ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO kategori Warisan Budaya Tak Benda,” tutur Ahmadi Akil.

Begitu pula dari segi konstruksi pameran mulai dari pintu gerbang, panggung utama, dan pavilion dikonsep dengan bangunan khas Sulawesi Selatan. Mewakili ciri khas rumah adat dari empat etnis yang ada di Sulawesi Selatan.(*)