LASKARINFO, AMAZON — Kematian mendadak lebih dari seratus lumba-lumba di Amazon baru-baru ini telah menarik perhatian media global. Kejadian tragis ini dikaitkan dengan peningkatan suhu yang melampaui ambang batas toleransi mamalia tersebut.
Bangkai-bangkai lumba-lumba ini ditemukan mengapung di sungai hutan hujan Amazon, bersama dengan ribuan ikan yang juga mati. Menurut Mamiraua Institute for Sustainable Development, lumba-lumba tersebut ditemukan mati selama tujuh hari terakhir.
Para peneliti meyakini bahwa kematian massal hewan ini terkait dengan kekeringan yang melanda wilayah Amazon serta cuaca yang sangat panas. Danau Tefe, salah satu wilayah penting bagi lumba-lumba, saat ini memiliki suhu yang cukup tinggi setelah mengalami kekeringan yang berkepanjangan.
Menurut laporan dari The Guardian, Ayan Fleischmann, seorang peneliti di Mamiraua Institute, mengatakan bahwa beberapa kemungkinan penyebab kematian lumba-lumba ini masih diselidiki, termasuk penyakit dan kontaminasi limbah. Ayan juga menekankan bahwa kedalaman air dan suhu tinggi adalah faktor utama yang berkontribusi pada kematian mamalia tersebut.